Selasa, 12 Mei 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 31

Matan:

قال المُؤَلِّفُ رَحِمَهُ اللَّهُ:

    وَالْمُضَارِعُ: مَا كَانَ فِي أَوَّلِهِ إِحْدَى الزَّوَائِدِ الْأَرْبَعِ الَّتِي يَجْمَعُهَا قَوْلُكَ: “أنَيتُ” وَهُوَ مَرْفُوْعٌ أَبَدًا، حَتَى يَدْخُلَ عَلَيْهِ نَاصِبٌ أَوْ جَازِمٌ

Berkata penulis rahimahullah:

    Fi’il Mudhari: Fi’il yang diawalnya terdapat salah satu huruf dari huruf tambahan yang empat yang terkumpul dalam perkataanmu “ANAYTU (Alif, Nun, Ya dan Ta). Fi’il Mudhari’ di Rafa (huruf akhirnya) selama-lamanya, kecuali jika masuk padanya ‘Aamil Nashab dan ‘Amil Jazem.
Penjelasan:

 Fi’il Mudhari’ adalah Fi’il yang diawalnya terdapat salah satu huruf dari huruf tambahan yang empat yang terkumpul dalam perkataanmu “ANAYTU (Alif, Nun, Ya dan Ta).

 Fi’il Mudhari’ memiliki dua hukum:

    Fi’il Mudhari’ ditinjau dari huruf awalnya, dia tidak terlepas dari salah satu dari empat huruf Mudhara’ah; Alif, Nun, Ya dan Ta. Disingkat “ANAYTU”

Contoh yang berawalan Alif:

أَذْهَبُ

Aku sedang/akan pergi

أَضْرِبُ

Aku sedang/akan memukul

أَقْعُدُ

Aku sedang/akan duduk

Contoh yang berawalan Nun:

نَفْهَمُ

Kami sedang/akan memahami

نَجْلِسُ

Kami sedang/akan duduk

نَنْصُرُ

Kami sedang/akan menolong

Contoh yang berawalan Ya:

 يَلْعَبُ

Dia (lk) sedang/akan bermain

 يَغْسِلُ

Dia (lk) sedang/akan mencuci

يَرْقُدُ

Dia (lk) sedang/akan tidur

Contoh yang berawalan Ta:

تَتْرَكُ

Kamu (lk) sedang/akan meninggalkan atau dia (pr) sedang/akan meninggalkan

 تَعْقِلُ

Kamu (lk) sedang/akan berakal atau dia (pr) sedang/akan berakal

تَكْتُبُ

Kamu (lk) sedang/akan menulis atau dia (pr) sedang/akan menulis

    Fi’il Mudhari’ ditinjau dari huruf akhirnya, maka dia terkadang Mabni dan terkadang Mu’rab, dan ini yang mayoritas kita dapatkan.

Adapun Fi’il Mudhari’ yang Mabni, maka dia memiliki dua keadaan;

    Mabni diatas Sukun, yaitu jika Huruf akhirnya bersambung dengan Nun Niswah.

 وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ} البقرة{233

 Fi’il Mudhari’ pada ayat diatas (يُرْضِعْنَ) Mabni diatas Sukun, karena dia bersambung dengan Nun Niswah.

    Mabni diatas Fathah, yaitu jika Huruf akhirnya bersambung dengan Nun Taukid.

 {لَنُخْرِجَنَّكَ} الأعراف:88

 Fi’il Mudhari’ pada ayat diatas (نُخْرِجَنَّ) Mabni diatas Fathah, karena dia bersambung dengan Nun Taukid.

Adapun Fi’il Mudhari’ yang Mu’rab, apabila Huruf akhirnya tidak bersambung dengan Nun Niswah dan tidak pula dengan Nun Taukid;

 Fi’il Mudhari’ yang Mu’rab memiliki dua keadaan;

Mu’rab dengan Harakat, jika Huruf akhirnya tidak bersambung dengan Alif Tatsniyah, Wawu Jama’ah dan Ya Mukhathabah.

 يَدْرُسُ – لَنْ يَدْرُسَ – لَمْ يَدْرُسْ

 يَقْرَأُ – لَنْ يَقْرَأَ – لَمْ يَقْرَأْ

 Dua Fi’il Mudhari’ diatas semua Mu’rab dengan Harakat.

Mu’rab dengan huruf; jika Huruf akhirnya bersambung dengan Alif Tatsniyah, Wawu Jama’ah dan Ya Mukhathabah.

يَشْرَبَانِ – يَشْرَبُوْنَ – تَشْرَبِيْنَ

 Tiga Fi’il Mudhari’ diatas semua Mu’rab dengan Huruf.

Bersambung ke pelajaran berikutnya in syaa Allah.

 Waffaqallahul jami’ li kulli khoirin.

Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 21 Jumadal Ula  1436/ 10 April 2015

di kota Ambon Manise.