Sabtu, 02 Mei 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 24

Pelajaran Kedua Puluh Empat

MATAN:

قال المؤلف – رحمه الله:
“وَكُلُّهَا تُرْفَعُ بِالضَّمْةِ، وَتُنْصَبُ بِالْفَتْحَةِ وَتُخْفَضُ بِالْكَسْرَةِ وَتُجْزَمُ بِالسُّكُوْنِ.”

Berkata penulis rahimahullah: “Semua jenis ini di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah, di Khafadh dengan Kasrah dan di Jazem dengan Sukun.”
PENJELASAN:

Perkataan penulis rahimahullah: “Semua jenis ini …”

    Yaitu Isim Mufrad, Jamak Taksir, Jamak Muannats Saalim dan Fi’il Mudhaari’ yang tidak bersambung pada akhirnya dengan sesuatu apapun.”

Perkataan penulis rahimahullah: “di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah, di Khafadh dengan Kasrah dan di Jazem dengan Sukun.”

    Semua empat jenis ini hukum asalnya di I’rab dengan Harakat, yakni di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah, di Khafadh dengan Kasrah dan di Jazem dengan Sukun.”

Contoh:

    Isim Mufrad.

- جَاءَ الطَّالِبُ.

“Siswa itu telah datang”.

- رَأَيْتُ الطَّالِبَ.

“Aku melihat pelajar itu”.

- هَذَا الْكِتَابُ لِلطَّالِبِ.

“Kitab ini milik siswa itu”.

Perhatikanlah Isim Mufrad ini (الطَّالِبُ)! Dia di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah dan di Khafadh dengan Kasrah.

    Jamak Taksir.

- رَجَعَ التُّجَّارُ.

“Para pedagang itu telah pulang”.

- إِنَّ التُّجَّارَ حَضَرُوا.

“Sesungguhnya para pedagang itu telah hadir”.

- هَذِهِ المَكَاتِبُ لِلتُّجَّارِ.

“Kantor-kantor ini milik para pedagang itu”.

Perhatikanlah Jamak Taksir ini (التُّجَّارُ)! Dia di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah dan di Khafadh dengan Kasrah.

    Jamak Muannats Saalim.

- الْمُسْلِمَاتُ صَالِحَاتٌ.

“Para muslimah itu adalah orang-orang yang shalih”.

- رَأَيْتُ الْمُسْلِمَاتِ فِي الْمَسْجِدِ.

“Aku melihat para muslimah itu didalam masjid”.

- هَذِهِ الْمَلَابِسُ لِلْمُسْلِمَاتِ.

“Pakaian-pakaian ini milik para muslimah itu”.

Perhatikanlah Jamak Muannats Saalim ini (الْمُسْلِمَاتُ)! Dia di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Kasrah dan di Khafadh dengan Kasrah.

Kenapa tanda Nashab Jamak Muannats Saalim dengan Kasrah?

Karena dia keluar dari hukum asalnya. Hal-hal yang keluar dari hukum asalnya akan diterangkan pada pertemuan berikutnya, In syaa Allah.

Kenapa tidak ada Harakat Jazem/Sukun pada ketiga Isim diatas (Isim Mufrad, Jamak Taksir dan Jamak Muannats Saalim)?

Telah lewat diawal kitab ini, bahwa Isim yang Mu’rab tidak akan menerima Harakat Jazem selama-lamanya.

    Fi’il Mudhari’ yang tidak bersambung pada akhirnya dengan sesuatu apapun.

- مُحَمَّدٌ يَذْهَبُ إِلَى السُّوْقِ.

“Muhammad sedang pergi ke pasar”.

- خَالِدٌ لَنْ يَذْهَبَ إِلَى أَمْرِيْكَا.

“Khalid tidak akan pergi ke Amerika”.

- زَيْدٌ لَمْ يَذْهَبْ إِلَى الْمَدْرَسَةِ.

“Zaid belum pergi ke sekolahan”.

Perhatikanlah Fi’il Mudhari’ ini (يَذْهَبُ)! Dia di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah dan di Jazem dengan Sukun.

Kenapa tidak ada Harakat Khafadh/Kasrah pada Fi’il Mudhari diatas?

Telah lewat diawal kitab ini, bahwa Fi’il Mudhari’ tidak akan menerima Harakat Khafadh selama-lamanya.

Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?

Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk mengetahui bahwa empat jenis Kalimat diatas (Isim Mufrad, Jamak Taksir, Jamak Muannats Saalim dan Fi’il Mudhaari’ yang tidak bersambung pada akhirnya dengan sesuatu apapun) semua di I’rab dengan Harakat. Dan hukum asal I’rab empat Kalimat tersebut adalah di Rafa’ dengan Dhammah, di Nashab dengan Fathah, di Khafadh dengan Kasrah dan di Jazem dengan Sukun. Adapun hal-hal yang keluar dari hukum asalnya akan dijelaskan pada pertemuan yang akan datang, in syaa Allah.

Kapan kita mengetahui suatu Kalimat di Rafa’, di Nashab, di Khafadh dan di Jazem? Hal ini akan dibahas pada babnya tersendiri. Janganlah kalian terpusingkan dengan sesuatu yang belum datang penjelasannya! Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lanjutkan -in syaa Allah- pada pertemuan yang akan datang. Barakallahu fikum.

Waffaqallahul jami’ li kulli khoirin.
-Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 2 Muharam 1436/ 25 Oktber 2014_di Daarul Hadits_Al-Fiyusy_Harasahallah.