Rabu, 15 April 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 7

Pelajaran Ketujuh

قال المؤلف – رحمه الله: وأقسامه أربعة: رَفْعٌ، وَنَصْبٌ، وَخَفْضٌ، وَجَزْمٌ

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala:”Macamnya (I’rab) ada empat: Rafa’, Nashab, Khafadh, dan Jazem.”
?Penjelasan:

Setelah penulis menyebutkan definisi I’rab, maka penulis mulai menjelaskan jenis-jenis I’rab. I’rab, macamnya ada empat: Rafa, Nashab, Khafadh, dan Jazem.

    Rafa, alamat aslinya adalah dhammah.
    Nashab, alamat aslinya adalah fathah.
    Khafadh, alamat aslinya adalah kasrah.
    Jazem, alamat aslinya adalah sukun.

Masing-masing jenis memiliki tempat sendiri-sendiri, sebagaimana yang akan kita jelaskan.



قال المؤلف – رحمه الله: فللأسمَاءِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفعُ، والنَّصْبُ، والخَفْضُ، ولا جَزمَ فيها

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala:”Adapun Isim, jenis I’rab yang dia miliki adalah Rafa’, Nashab dan Khafadh. Tidak ada jazem (pada Isim).”

?Penjelasan:

Jenis I’rab yang ada pada Isim hanya tiga; Rafa’, Nashab dan Khafadh. Adapun jazem tidak ada pada isim selama-lamanya, artinya tidak akan kita dapatkan bahwa ada isim dijazem, maksudnya isim tidak menerima harakat sukun atau yang menggantikannya.


قال المؤلف – رحمه الله: وللأفعال مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ، والنَّصبُ، والجَزْمُ، ولاَ خَفْضَ فيها

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala:”Adapun Fi’il, jenis I’rab yang dia miliki adalah Rafa’, Nashab dan Jazem. Tidak ada Khafadh (pada Fi’il)”

?Penjelasan:

Jenis I’rab yang ada pada Fi’il hanya ada tiga; Rafa’, Nashab dan Jazem. Adapun Khafadh tidak ada pada Fi’il selama-lamanya, artinya tidak akan kita dapatkan bahwa ada Fi’il dikhafadh, yaitu menerima harakat kasrah atau yang menggantikannya.

KESIMPULAN:

    Rafa’ dan Nashab masuk pada Isim dan Fil’il.
    Khafadh, khusus untuk Isim, yaitu hanya bisa masuk pada Isim saja.
    Jazem, khusus untuk Fi’il, yaitu hanya bisa masuk pada Fi’il.

Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lebih mengenal tentang macam-macam I’rab ini apabila kita telah mengetahui tempat-tempatnya dan penggunaannya. Hal ini akan kita bahas insya Allah pada pelajaran selanjutnya.Semoga apa yang kami sampaikan hari ini, bisa dipahami dengan baik.Jangan lupa untuk selalu mengingat maklumat-maklumat yang telah kita terangkan dan jangan lupa pula untuk terus dimuraja’ah (dibaca dan dipelajari kembali). Insya Allah kita akan lanjutkan pelajaran berikutnya pada pertemuan yang akan datang. Wallahu a’lam bish shawab.
?ditulis oleh bu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 9 Rabi’uts Tsani 1435/ 9 Pebruari 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah]