Sabtu, 11 April 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 3

Pelajaran Ketiga : ‘Alamat Fi’il -bagian pertama-

.قال المؤلف – رحمه الله: والفِعْلَ يُعْرَفُ بِقَدْ، وَالسينِ و”سَوْفَ” وَتَاءِ التأْنيثِ السَّاكِنة

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala: “Dan fi’il, dapat diketahui dengan huruf (قَدْ), (سين), (سَوْفَ) dan Ta Ta’nits sakinah (تْ).”
?Penjelasan:

Setelah penulis menyebutkan alamat-alamat isim, sekarang beranjak ke penjelasan alamat-alamat fi’il. Disini penulis menyebutkan empat alamat untuk fi’il. Apabila kamu mendapatkan salah satu alamat tersebut masuk pada sebuah kalimat, maka ketahuilah bahwa kalimat tersebut adalah fi’il.

Empat alamat tersebut adalah:

    1. Huruf (قَدْ), dia adalah alamat fi’il yang dapat masuk pada fi’il maadhi (kata kerja lampau atau yang telah berlalu) dan juga fi’il mudhari’ (kata kerja yang sedang atau akan terjadi).

4Apabila huruf (قَدْ) masuk pada fi’il maadhi, maka dia memiliki dua makna:

1. Bisa bermakna “tahqiq” yaitu jika kita artikan dalam bahasa Indonesia bermakna “sungguh”.

Contohnya:

مُحَمَّدٌ قَدْ ذَهَبَ

“Muhamad sungguh telah pergi”

زَيْدٌ قَدْ أَكَلَ

“Zaid sungguh telah makan”

Catatan:

Kita lihat pada dua jumlah diatas, huruf (قَدْ) masuk pada kalimat (ذَهَبَ) dan (أَكَلَ). maka ketahuilah bahwa dua kalimat tersebut adalah fi’il.

2. Bisa juga dia bermakna “taqrib” yaitu jika kita artikan dalam bahasa Indonesia bermakna “hampir”, yaitu hal ini jika hampir terjadi.

Contohnya:

قَدْ غَرَبَتِ الشَّمْسُ

“Matahari hampir terbenam”

قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ

“Sholat hampir ditegakkan/dilaksanakan.”

Catatan:

Kita lihat pada dua jumlah diatas, huruf (قَدْ) masuk pada kalimat (غَرَبَتْ) dan (قَامَتْ). maka ketahuilah bahwa dua kalimat tersebut adalah fi’il.

Berikut contoh dalam Al Quran:

{قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ}

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.” [QS. Al Mu’minun : 1]

Kalimat (أَفْلَحَ) adalah Fi’il.

4Apabila huruf (قَدْ) masuk pada fi’il mudhari’, maka dia juga memiliki dua makna:

1. Bisa bermakna “taktsir” yaitu jika kita artikan dalam bahasa Indonesia bermakna “sering atau banyak.”

Contohnya:

قَدْ يَنْجَحُ الْمُجْتَهِدُ

“Banyak orang yang giat itu berhasil”

2. Bisa juga bermakna “taqlil” yaitu jika kita artikan dalam bahasa Indonesia bermakna “jarang atau sedikit”.

Contohnya:

قَدْ يَصْدُقُ الْكَذُوْبُ

“Jarang orang pendusta itu berkata jujur”

Kita lihat pada dua jumlah diatas, huruf (قَدْ) masuk pada kalimat (يَنْجَحُ) dan (يَصْدُقُ), maka ketahuilah bahwa dua kalimat tersebut adalah fi’il.

Perhatian:

Huruf (قَدْ) terkadang apabila masuk kedalam fi’il mudhari’ maka bermakna “tahqiq”.

Contohnya:

{قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاء}

“Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit.” [QS. Al Baqarah: 144]

PERINGATAN !

Ingat! istilah-istilah yang kita pakai dalam pelajaran ini adalah istilah yang dipakai dalam ilmu nahwu, seperti:

    Kalimat artinya kata (dalam bahasa Indonesia).
    Jumlah artinya kalimat (dalam bahasa Indonesia).

Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?

Yang dituntut dari kita adalah menghafal dan memahami alamat-alamat fi’il yang telah dijelaskan. Hal ini sangat penting, karena dengan kita menghafal dan memahaminya kita bisa membedakan antara fi’il dengan dua saudaranya yaitu isim dan huruf.Demikianlah pelajaran kita kali, dan insya Allah kita akan lanjutkan kembali pada pertemuan berikutnya.Wallahu a’lam bish shawab.
?ditulis oleh  Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 7 Shafar 1435/ 10 Desember 2013_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_H arasahallah]