Minggu, 26 April 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 19

Pelajaran Kesembilanbelas : Alamat Kedua dari Alamat Khafadh atau Jar

MATAN:

 قال المؤلف – رحمه الله:

“وَأَمَّا الْيَاءُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلْخَفْضِ في ثَلاَثَةِ مَوَاضِعَ: في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، وَفي التَّثْنِيّةِ، وَالْجَمْعِ.”

Berkata penulis rahimahullah:

“Adapun Ya, maka ia menjadi alamat bagi Khafadh pada tiga tempat:

    Al-Asmaaul Khamsah.
    Tatsniyyah.
    Jamak.
?PENJELASAN:

Alamat kedua dari alamat Khafadh suatu kalimat adalah Ya. Ya, ia menjadi alamat bagi Khafadh pada tiga tempat;

    Al-Asmaaul Khamsah.

Telah berlalu pembahasan definisi Al-Asmaaul Khamsah.

Disini disebutkan oleh penulis rahimahullah bahwa Al-Asmaaul Khamsah jika di Jar atau dalam keadaan Majrur, maka alamat Jar-nya adalah Ya.

Contoh:

سَلَّمْتُ عَلَى أَبِيْكَ.

“Aku memberi salam kepada ayahmu.”

اشْتَرَيْتُ هَذَا الْقَلَمَ مِنْ أَخِيْكَ.

“Aku membeli pena ini dari saudaramu.”

هَذِهِ الصَّدَقَةُ مِنْ ذِيْ مَالٍ.

“Shadaqah ini dari orang yang memiliki harta.”

Perhatikanlah tiga contoh diatas!

Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (أَبِيْكَ), (أَخِيْكَ) dan (ذِيْ مَالٍ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Al-Asmaaul Khamsah, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah termasuk dalam Al-Asmaaul Khamsah.

    Tatsniyah.

Yang dimaksud Tatsniyah disini adalah Isim Al-Mutsanna. Telah berlalu pembahasan definisi Isim Al-Mutsanna. Disini disebutkan oleh penulis rahimahullah bahwa Isim Al-Mutsanna jika di Jar atau dalam keadaan Majrur, maka alamat Jar-nya adalah Ya.

Contoh:

سَلَّمْتُ عَلَى الطَّالِبَيْنِ.

“Aku memberi salam kepada dua siswa itu.”

اسْتَفَدَ خَالِدٌ مِنَ الْمُدَرِّسَيْنِ.

“Khalid mengambil faedah dari dua pengajar itu.”

هَذِهِ الْكُتُبُ لِلرَّجُلَيْنِ.

“Kitab-kitab ini milik dua laki-laki itu.”

Perhatikanlah tiga contoh diatas!

Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (الطَّالِبَيْنِ), (الْمُدَرِّسَيْنِ) dan (الرَّجُلَيْنِ) semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Isim Al-Mutsanna, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah Isim Al-Mutsanna.

    Jamak.

Yang dimaksud Jamak disini adalah Jamak Mudzakkar Saalim. Telah berlalu pembahasan definisi Jamak Mudzakkar Saalim. Disini disebutkan oleh penulis rahimahullah bahwa Jamak Mudzakkar Saalim jika di Jar atau dalam keadaan Majrur, maka alamat Jar-nya adalah Ya.

Contoh:

سَلَّمَ زَيْدٌ عَلَى الْمُهَنْدِسِيْنَ.

“Zaid memberi salam kepada para insinyur itu.”

لَا تَمْشِ أَمَامَ الْمُصَلِّيْنَ.

“Janganlah kamu lewat didepan orang-orang yang sedang shalat!”

هَذَا الْمَسْجِدُ لِلْمُسْلِمِيْنَ.

“Masjid ini milik kaum muslimin.”

Perhatikanlah tiga contoh diatas!

Pada tiga Jumlah diatas, kalian mendapatkan kalimat (الْمُصَلِّيْنَ), (الْمُهَنْدِسِيْنَ) dan (الْمُسْلِمِيْنَ), semua dalam keadaan Majrur, hal ini disebabkan karena adanya huruf Khafadh atau Jar yang masuk padanya. Apabila ada huruf Khafadh atau Jar masuk pada Jamak Mudzakkar Saalim, maka mengharuskan ia menjadi Majrur atau Makhfudh, sedangkan alamat Jar dari ketiga kalimat diatas adalah Ya, karena ketiganya adalah Jamak Mudzakkar Saalim.

?Kesimpulan:

Dari penjelasan diatas kita simpulkan bahwa Al-Asmaaul Khamsah, Isim Al-Mutsanna dan Jamak Mudzakkar Saalim, semuanya apabila dalam keadaan Majrur, maka tanda Jar-nya adalah dengan Ya.

Perhatian:

    Untuk melihat definisi Isim Al-Mutsanna dan Jamak Mudzakkar Saalim, silahkan lihat pelajaran keenambelas!
    Bagaimana kita membedakan antara Isim Al-Mutsanna dengan Jamak Mudzakkar Saalim? Silahkan lihat pula pada pelajaran keenambelas!

Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?

Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk menghafal dan mengenal alamat-alamat I’rab, yaitu apakah alamat I’rab suatu kalimat ketika Makhfudh/ di Khafadh?

Adapun kita mengetahui kapan kalimat itu Majrur (di Jar) maka hal ini akan dibahas pada babnya tersendiri. Yang terpenting bagi kita sementara ini adalah mengenal tanda-tanda I’rabnya terlebih dahulu dan jangan kalian terpusingkan dengan sesuatu yang belum datang penjelasannya!

Bersabarlah, karena kemampuanmu akan berkembang sedikit demi sedikit jika kalian dapat menghafal dan memahami apa yang disebutkan oleh penulis rahimahullah. Teruslah mengulang-ulang pelajaran yang telah lewat jika kalian ingin berhasil memahami ilmu Nahwu dan bisa membaca kitab tanpa berharakat dengan ijin Allah Ta’ala. Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lanjutkan alamat ketiga dari alamat Khafadh pada pertemuan yang akan datang in syaa Allah.

Semoga Allah memberikan kepada kalian semua terus semangat dalam belajar dan menganugerahkan kepada kalian pemahaman dalam mempelajari Ilmu Nahwu. Barakallahu fikum. Waffaqallahul jami’ li kulli khoirin.
-ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 20 Dzu