Jumat, 24 April 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 16

Pelajaran Keenambelas ‘Alamat Nashab suatu Kalimat

قال المؤلف – رحمه الله: “وَأمَّا الْيَاءُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلنَصْبِ في التَّثْنِيَةِ وَالْجَمْعِ.”

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala:

“Adapun Ya menjadi alamat bagi Nashab pada Tatsniyah dan Jamak.”
?Penjelasan:

Ini adalah alamat keempat dari alamat-alamat Nashab.

Yang menjadi alamat bahwa kalimat itu Manshub (dinashab) pada dua tempat, yaitu pada Isim Tatsniyah dan Isim Jamak.

Isim Tatsniyah

Yang dimaksud Isim Tatsniyah diatas adalah Isim Mutsanna. Adapun definisi Isim Mutsanna telah lewat pada pelajaran alamat Rafa’.

?Apa itu Isim Mutsanna (Dual)?

Dia adalah kata benda yang berjumlah dua, baik Mudzakkar (laki-laki) maupun Muannats (perempuan), dengan adanya penambahan huruf Alif dan Nun atau Ya dan Nun pada bentuk Mufradnya. Telah lewat pada bab alamat Rafa’, bahwa Isim Mutsanna dirafa’ dengan Alif. Adapun jika dia dinashab maka alamat Nashabnya dengan Ya.

Berikut contoh Isim Mutsanna dalam keadaan dinashab:

رَأَيْتُ الطَّالِبَيْنِ فِي الْفَصْلِ.

“Saya melihat dua pelajar di dalam kelas.”

إِنَّ الرَّجُلَيْنِ ذَهَبَا إِلَى السُّوْقِ.

“Sesungguhnya dua laki-laki itu telah pergi ke pasar.”

اشْتَرَيْتُ كِتَابَيْنِ فِي الْمَكْتَبَةِ.

“Saya membeli dua buah kitab di toko buku.”

Perhatikanlah tiga contoh diatas!

Kalian mendapatkan kalimat (الطَّالِبَيْنِ), (الرَّجُلَيْنِ) dan (كِتَابَيْنِ) semuanya dalam keadaan dinashab. Adapun huruf Ya pada tiga kalimat tersebut adalah alamat Nashabnya, karena dia Isim Mutsanna.

Berikut contoh Isim Mutasanna dalam keadaan Manshub (dinashab) didalam Al Qur’an:

{وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأَتَيْنِ تَذُودَانِ…}

“dan ia (Musa) menjumpai dibelakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya).” [QS. Al Qashash: 23]

{وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ}

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan)” [QS. Al Furqaan: 53]

Perhatikanlah dua ayat diatas!

Kalian mendapatkan kalimat (امْرَأَتَيْنِ), dan (الْبَحْرَيْنِ) semuanya dalam keadaan manshub. Adapun huruf Ya pada dua kalimat tersebut adalah alamat Nashabnya, karena dia Isim Mutsanna.

2. Isim Jamak.

Yang dimaksud Isim Jamak diatas adalah Jamak Mudzakkar Saalim. Adapun definisi Jamak Mudzakkar Saalim telah lewat pula pada pelajaran alamat Rafa’.

Apa itu Jamak Mudzakkar Saalim (Plural)?

Dia adalah kata benda yang jumlahnya lebih dari dua, dengan adanya penambahan huruf Wawu dan Nun atau Ya dan Nun pada bentuk Mufradnya.

Telah lewat pada bab alamat Rafa’, bahwa Jamak Mudzakkar Saalim dirafa’ dengan Wawu. Adapun jika dia dinashab maka alamat Nashabnya dengan Ya.

Berikut contoh Jamak Mudzakkar Saalim dalam keadaan dinashab:

لَقِيْتُ الْمُدَرِّسِيْنَ فِيْ الْمَحَطَّةِ.

“Saya bertemu dengan para guru di Stasiun.”

إِنَّ الْمُهَاجِرِيْنَ أَفْضَلُ مِنَ الْأَنْصَارِ.

“Sesungguhnya kaum Muhajirin lebih utama dari kaum Anshar.”

نَصَحْتُ الْمُجْتَهِدِيْنَ بِالانْكِبَابِ عَلَى الْمُذَاكَرَةِ.

“Saya menasehati orang-orang yang rajin itu untuk menekuni mudzaakarah (mengulang-ulang pelajaran yang telah lewat).”

Perhatikanlah tiga contoh diatas!

Kalian mendapatkan kalimat (الْمُدَرِّسِيْنَ), (الْمُهَاجِرِيْنَ) dan (الْمُجْتَهِدِيْنَ) semuanya dalam keadaan dinashab. Adapun huruf Ya pada tiga kalimat tersebut adalah alamat Nashabnya, karena dia Jamak Mudzakkar Saalim.

Berikut contoh Jamak Mudzakkar Saalim dalam keadaan Manshub (dinashab) didalam Al Qur’an:

{إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ…}

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka.” [QS. An Nisa: 145]

{وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنْفَعُ الْمُؤْمِنِينَ}

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. ” [QS. Adz Dzaariyaat: 55]

{قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ }

“Allah berfirman: “Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.” [QS. Al Maa’idah: 119]

Perhatikanlah tiga ayat diatas!

Kalian mendapatkan kalimat (الْمُنَافِقِينَ), (الْمُؤْمِنِينَ) dan (الصَّادِقِينَ) semuanya dalam keadaan manshub. Adapun huruf Ya pada tiga kalimat tersebut adalah alamat Nashabnya, karena dia Jamak Mudzakkar Saalim.

Bagaimana kita membedakan antara Isim Mutsanna dan Jamak Mudzakkar Saalim ketika kedua-duanya dalam keadaan Manshub?

Apabila kedua-keduanya dalam keadaan Marfu’ maka hal ini tidak menjadi masalah, karena keduanya terbedakan dari sisi alamat Rafa’nya; Isim Mutsanna, alamat Rafa’nya dengan Alif, sedangkan Jamak Mudzakkar Saalim dengan Wawu.

    Yang menjadi masalah sekarang adalah jika kedua-duanya dalam keadaan Manshub.

    Cara membedakannya adalah dilihat dari bentuk harakat sebelum dan sesudah Ya.

- Isim Mutsanna harakat sebelum Ya adalah Fathah, sedangkan setelahnya adalah Kasrah. Contoh;

الْمُدَرِّسَيْنِ – الْمُسْلِمَيْنِ

“Dua bapak guru” – “Dua orang muslim”

- Adapun Jamak Mudzakkar Saalim, maka harakat sebelum Ya adalah Kasrah, sedangkan setelahnya adalah Fathah. Contoh;

الْمُدَرِّسِيْنَ – الْمُسْلِمِيْنَ

“Para bapak guru” – “Orang-orang Islam”

Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?

Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk menghafal dan mengenal alamat-alamat I’rab, yaitu apakah alamat I’rab suatu kalimat ketika di Nashab?

Adapun kita mengetahui kapan kalimat itu Manshub (dinashab) maka hal ini akan dibahas pada babnya tersendiri. Yang terpenting bagi kita sementara ini adalah mengenal tanda-tanda I’rabnya terlebih dahulu dan jangan kalian terpusingkan dengan sesuatu yang belum datang penjelasannya! Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lanjutkan alamat kelima dari alamat Nashab pada pertemuan yang akan datang insya Allah. Wallahu a’lam bish shawab.
?ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 19 Rajab 1435/ 18 Mei 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah]