Kamis, 23 April 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 15

Pelajaran Kelimabelas : ‘Alamat Nashab suatu Kalimat

قال المؤلف – رحمه الله: وَأَمَّا الْكّسْرَةُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلنَصْبِ في جَمْعِ المُؤَنَثِ السَّالِمِ

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala:

“Adapun Kasrah menjadi alamat bagi Nashab pada Jamak Muannats Saalim..”
?Penjelasan:

Ini adalah alamat ketiga dari alamat-alamat Nashab.

Kasrah menjadi alamat bahwa kalimat itu Manshub (dinashab) hanya pada satu tempat saja, yaitu pada Jamak Muannats Saalim. Adapun definisi Jamak Muannats Saalim telah kami jelaskan di bab alamat Rafa’.

4Apakah definisinya?

Isim mufrad yang dijadikan jamak (lebih dari dua) dengan ditambah huruf Alif dan Ta pada akhir kalimatnya.

Contoh:

مُدَرِّسَةٌ + ات = مُدَرِّسَاتٌ.

4PERHATIAN:

Huruf Alif dan Ta (ات) pada kalimat (مُدَرِّسَاتٌ) adalah huruf tambahan, bukan huruf asli dari kalimat tersebut.

Telah kita kami jelaskan pada bab Rafa’, bahwa Jamak Muannats Saalim dirafa’ dengan Dhammah, misalnya

جَاءَتِ الْمُدَرِّسَاتُ وَالطَّالِبَاتُ.

 “Telah datang para ibu guru dan para siswi.”

Lihat kalimat (الْمُدَرِّسَاتُ) dan (الطَّالِبَاتُ), dia dirafa’ dengan Dhammah.

Pada pelajaran ini, penulis_rahimahullah menjelaskan bahwa Jamak Muannats Saalim jika dia dinashab, maka tanda Nashabnya dengan Kasrah.

Contohnya:

رَأَيْتُ الْمُدَرِّسَاتِ فِي الْفَصْلِ.

“Aku Melihat para ibu guru didalam kelas.”

إِنَّ الْمُسْلِمَاتِ فِي الْمَسْجِدِ.

“Sesungguhnya para Muslimah didalam masjid.”

رَأَيْتُ السَّيَّارَاتِ أَمَامَ مَكْتَبِ الْبَرِيْدِ.

“Aku melihat mobil-mobil didepan kantor pos.

Perhatikanlah tiga contoh diatas!

Kalian mendapatkan kalimat (الْمُدَرِّسَاتِ), (الْمُسْلِمَاتِ) dan (السَّيَّارَاتِ) semuanya dinashab dengan Kasrah, karena dia Jamak Muannats Salim.

 Berikut contoh Jamak Muannats Salim dalam keadaan Manshub (dinashab) didalam Al Qur’an:

{ إِذَا نَكَحْتُمُ الْمُؤْمِنَاتِ…}

“Apabila kalian menikahi wanita-wanita yang beriman.” [QS. Al Ahzab: 49]

{ لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا}

“Sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” [QS. Al Ahzab: 73]

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ } الآية}

“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi ” [QS. Al An’aam: 1]

Perhatikanlah tiga ayat diatas!

Kalian mendapatkan kalimat (الْمُؤْمِنَاتِ), (الْمُنَافِقَاتِ), (الْمُشْرِكَاتِ) dan (السَّمَاوَاتِ), semuanya dalam keadaan manshub, sedangkan tanda Nashabnya dengan Kasrah, Kenapa? karena dia Jamak Muannats Salim.

Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?

Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk menghafal dan mengenal alamat-alamat I’rab, yaitu apakah alamat I’rab suatu kalimat ketika di Nashab?

Adapun kita mengetahui kapan kalimat itu Manshub (dinashab) maka hal ini akan dibahas pada babnya tersendiri. Yang terpenting bagi kita sementara ini adalah mengenal tanda-tanda I’rabnya terlebih dahulu dan jangan kalian terpusingkan dengan sesuatu yang belum datang penjelasannya!

Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lanjutkan alamat ketiga dari alamat Nashab pada pertemuan yang akan datang insya Allah. Wallahu a’lam bish shawab.
?ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 13 Rajab 1435/ 12 Mei 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah]