Rabu, 22 April 2015

al Ajurumiyyah : Pelajaran – 14

Pelajaran Keempatbelas

قال المؤلف – رحمه الله: “وَأَمَّا الألِفُ فَتَكُونُ عَلاَمَةً لِلنَّصْبِ في الأسْمَاءِ الْخَمْسَةِ، نَحُوَ ” رَأَيْتُ أَبَاكَ “وَأَخَاكَ ” وَمَا أَشْبَهَ ذلِكَ.

Berkata Penulis_rahimahullah Ta’ala:

“Adapun Alif menjadi alamat bagi Nashab (hanya) pada Al Asma’ul Khamsah (Isim-isim yang lima), contohnya:
رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ

(Aku melihat bapakmu dan saudaramu), dan yang semisal contoh ini.”

?Penjelasan:

Ini adalah alamat kedua dari alamat-alamat Nashab.

Alif menjadi tanda bahwa kalimat itu Manshub (di Nashab) hanya pada satu tempat saja, yaitu pada Al Asma’ul Khamsah (Isim-isim yang lima).

أَبُوْكَ – أَخُوْكَ – حَمُوْكَ – فُوْكَ – ذُوْ مَالٍ

Al Asma’ul Khamsah adalah Isim-isim yang lima, telah lewat contohnya dalam keadaan Marfu’ (di Rafa’) pada bab alamat Rafa’.

Sekarang kita berikan contoh Al Asma’ul Khamsah dalam keadaan Manshub.

رَأَيْتُ أَبَاكَ وَأَخَاكَ وَحَمَاكَ وَفَاكَ وَذَا مَالٍ

“Aku melihat bapakmu, saudaramu, iparmu, mulutmu dan orang yang mempunyai harta.”

Perhatikanlah lima Isim diatas! Kamu mendapatkan tanda Alif pada lima kalimat diatas, itu adalah tanda Nashab bagi lima Isim tersebut, Isim-isim yang lima tersebut dinamakan Al Asma’ul Khamsah.

Berikut contoh Al Asma’ul Khamsah dalam keadaan Manshub didalam Al Qur’an:

{وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ…}

“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis” [QS. Yusuf: 16]

{وَنَحْفَظُ أَخَانَا…}

“dan kami akan dapat memelihara saudara kami” [QS. Yusuf: 65]

{وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ…}

“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya” [QS. Al Israa: 26]

Perhatikanlah tiga ayat diatas! Kamu mendapatkan tanda Alif pada kalimat (أَبَاهُمْ), (أَخَانَا), dan (ذَا الْقُرْبَى), semua kalimat tersebut dalam keadaan manshub, sedangkan tanda Nashabnya dengan Alif, karena dia bagian dari Al Asma’ul Khamsah.

Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?

Kita dituntut oleh penulis kitab ini untuk menghafal dan mengenal alamat-alamat I’rab, yaitu apakah alamat I’rab suatu kalimat ketika di Nashab?Adapun kita mengetahui kapan kalimat itu Manshub (di Nashab) maka hal ini akan dibahas pada babnya tersendiri.Yang terpenting bagi kita sementara ini adalah mengenal tanda-tanda I’rabnya terlebih dahulu dan jangan kalian terpusingkan dengan sesuatu yang belum datang penjelasannya! Demikianlah pelajaran kita hari ini. Kita akan lanjutkan alamat ketiga dari alamat Nashab pada pertemuan yang akan datang insya Allah.Wallahu a’lam bish shawab.
?ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy, 6 Rajab 1435/ 5 Mei 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah]